Sesuai dengan arah kebijakan Menteri Pariwisata, pemasaran pariwisata nusantara diarahkan untuk mencapai target 260 juta wisnus tahun 2016, dengan peningkatan belanja perjalanan wisnus hingga Rp 223,6 triliun, atau berkontribusi terhadap PDB nasional sebesar 10% serta penciptaan jumlah lapangan kerja menjadi 11,7 juta tenaga kerja.
Sementara dalam empat tahun ke depan, Kementerian Pariwisata terus menetapkan target pada tahun 2019 dimana kontribusi pariwisata terhadap PDB diharapkan mencapai 15%, kontribusi pariwisata terhadap kesempatan kerja ditargetkan sebanyak 13 juta, dan jumlah perjalanan wisnus ditargetkan 275 juta. Dalam rangka percepatan pencapaian target tersebut di atas, diperlukan strategi pemasaran yang lebih inovatif. Semangat Go Digital diterapkan dalam strategi pengembangan pemasaran sebagai sebuah transformasi dari era pemasaran konvensional menjadi pemasaran berbasis data digital (mobile). Proyek Perubahan Kebijakan Promosi Pariwisata Nusantara Berbasis Data Digital menjadi pilot project Kementerian Pariwisata dalam implementasi Go Digital di bidang promosi pariwisata nusantara. Di bawah Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara, proyek perubahan tersebut diharapkan dapat menghasilkan 3 (tiga) output baik kebijakan dan program mencakup; Management Information System (MIS) berupa Dashboard Wisnus dan Customer Service System (CSS) berupa SMS Location Based Advertising (LBA) dan Digital Survey. Terhitung dari April hingga September 2016, proyek perubahan tersebut telah dilaksanakan dan memberi manfaat, khususnya bagi ke-Deputi-an Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara sebagai berikut:
Justifikasi: Proporsi SMS LBA disesuaikan menjadi 530.000 SMS sementara Digital Survey menjadi 70.000 SMS (total 600.000 SMS hingga September 2016). Pemanfaatan proyek perubahan tersebut juga diharapkan dapat menjangkau para stakeholders terkait. Sesuai arahan Menteri Pariwisata, diperlukan pemetaan stakeholders melalui Pentahelix ABCGM dan disosialisasikan dalam beberapa kesempatan sebagai berikut:
Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan tidak hanya bertujuan untuk menginformasikan inovasi yang dilakukan namun juga telah memberi keuntungan dalam bentuk dukungan. Bahkan beberapa stakeholders yang diperkirakan menjadi komponen stakeholders Latent dan Apathetic, dapat mendukung Kebijakan Promosi Pariwisata Nusantara Berbasis Data Digital seperi: Badan Pusat Statistik (BPS), media massa, pengguna seluler, dan akademisi. Sesuai dengan Milestone (Pentahapan) Proyek Perubahan Kebijakan Promosi Pariwisata Nusantara Berbasis Data Digital, pelaksanaan proyek perubahan jangka pendek yang terhitung dari April hingga September 2016 optimis dapat terlaksana. Dalam implementasi proyek perubahan selama April – September 2016, telah muncul beberapa kegiatan inspiratif proyek perubahan berupa:
Ke depan, untuk mendukung keberlanjutan proyek perubahan tersebut, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Pariwisata Nusantara telah merancang kegiatan lanjutan (Jangka Menengah) untuk anggaran tahun 2017 dengan cakupan titik luas banyak dan jumlah SMS promosi lebih banyak. [1] Penentuan 7 (tujuh) titik didasarkan pada Top 10 Destinasi Wisnus menurut Buku Statistika Profil Wisatawan Nusantara Tahun 2014, yaitu: Jawa Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DKI Jakarta, Sumatera Utara, DI Yogyakarta, dan Sulawesi Selatan.
0 Comments
Leave a Reply. |